SISTEM KEAMANAN PESAN TEKS WEB-BASED MENGGUNAKAN RSA PADA UNIT PELAYANAN PEMUNGUTAN PAJAK TAMBORA

Abstrak

Salah satu aspek yang menjadi perhatian khusus dalam pertukaran informasi adalah aspek keamanan dan kerahasiaan suatu pesan komunikasi. Dalam melakukan komunikasi terkait percakapan yang dilakukan secara virtual para pegawai Unit Pelayanan Pemungutan Pajak Daerah Tambora masih menggunakan platform aplikasi WhatsApp walaupun aplikasi tersebut mengusung fitur enkripsi end-to-end, namun WhatsApp tetap saja mengurangi efisiensi keamanan serta hal yang berifat privasi pada penggunanya saat melakukan komunikasi virtual yang terjadi secara terus menerus setiap harinya karena sudah jelas server atau pusat data WhatsApp dimiliki pihak luar (eksternal). Sudah saatnya hal ini mendapat perhatian khusus untuk melakukan pengembangan sistem dalam hal komunikasi virtual yang berkaitan dengan ruang lingkup perusahaan agar setiap terjadinya pertukaran informasi data baik itu pesan percakapan yang bersifat teks yang dianggap penting hanya dapat diketahui oleh pihak-pihak internal yang terdapat pada ruang lingkup perusahaan. Untuk itu dibutuhkan algoritma dalam penerapan proses percakapan berbasis teks terenkripsi yang akan dilakukan. Salah satu metode algoritma kriptografi yang banyak digunakan adalah RSA. Metode algoritma RSA ini dibuat serta diperkenalkan oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman pada tahun 1976. Menggunakan kunci pubik dan kunci privat untuk enkripsi dan dekripsi pesan. Tujuan penelitian menerapkan RSA sebagai metode algoritma ini tentu menjadi alasan dikarenakan RSA memiliki salah satu keunggulan yang terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan besar menjadi faktor-faktor prima. Sehingga memaksimalkan kebutuhan sistem pada hasil proses enkripsi yang berisikan pesan komunikasi berbasis teks yang mungkin bersifat rahasia dan pihak dari luar perusahaan tidak dapat membaca isi pesan tersebut dengan mudah. Penelitian ini melakukan data uji pada 4 (empat) plain teks dengan panjang masing-masing 25, 67, 38 dan 30. Kesimpulan dari penelitian ini adalah menghasilkan rata-rata waktu pada proses enkripsi sebesar 23 milisekon (ms) dan rata-rata waktu pada proses dekripsi sebesar 15,75 milisekon (ms).